Krupuk rambak, satu lagi jajanan khas Mojokerto. krupuk yang sering bikin kita 'kelolotan' ini tampaknya belum begitu terkenal dikalangan masyarakat mojokerto sendiri sebagai makanan kahs tanah kelahiran. Nah, di sinilah kami akan memberikan sedikit info mengenai keberadaan krecek rambak di mojokerto yang bakal bikin kita pengen makan lagi, lagi dan lagi...
Yuk, kita pergi 11km ke arah timur dari pusat kota, tepatnya di Dusun kauman, Jabon (Mojokerto). 150M masuk ke dusun Kauman, kita sudah bisa melihat rumah ibu Afi, pengrajin krecek rambak. tempat pembuatannya pun tepat berada di sisi rumahnya. Bisnis yang dirintisnya sejak 15 tahun yang lalu ini rupanya lagi naik daun sekarang. gimana nggak, krecek rambak buatan Bu Afi ternyata sudah menembus pasar internasional bo! sampai negeri arab saudi...
duh duh duh.. aku terharu....
Ehm, sebenarnya apa sih rahasia Bu Afi?
usut punya usut, krecek buatan bu Afi rasanya gurih abiss, kerasa banget rasa alami bawang, ketumbar, dan bumbu lainnya yang asli tanpa perasa buatan. bahkan krecek bu Afi dijamin bebas pemutih. warnanya yang cokelat dong? ya iyalah! justru itu yang membedakan krecek rambak Afi Perkasa dengan rambak yang lain. Pasalnya krecek rambak itu emang sejatinya berwarna cokelat (warna asli kulit sapi bagian dalam). setiap dua bulan sekali tempat penggarapan kulit sapi ini rutin diperiksa Departemen Kesehatan. Sejak beberapa tahun yang lalu, Badan POM juga mulai ikut memeriksa mutu produk bu Afi ini. Jadi nggak perlu diragukan lagi, krecek rambakAfi Jaya layak dikonsumsi.
Krecek ajaib initernyata bisa tahan 1 tahun dalam kemasan tanpa pengawet. produk ini diproduksi secara manual lho. Bahan yang di dapat pun harus benar-benar berkualitas dan hanya dari produsen terpercaya. Bu Afi biasanya mengambil kulit dari Malang, Sidoarjo, dan trsobo. Bahkan akibat krisis ekonomi akhir-akhir ini yang menyebabkan sulit mendapatkan bahan tersebut, bu Afi tida segan- segan membeli hingga lembah tidar (jateng) dan cianjur. tentunya untuk mendapat kualitas nomor wahid.
blogger lovers, ditempat pengolahan krecek ini kita bisa melihat alat penolahan yang masih tradisional. kebetulan waktu itu sedang ada proses penjemuran krecek.
di sini tersedia berbagai ukuran krecek dari yang imut sampai yang tebal. nah, harga rata-rata cuma 48000 rupiah per kilo. murah kan?!
makanya jangan sampai kehabisan deh!
meskipun produksi perharinya mencapai 3,5 kuintal, begitu pelanggan dan distributor datang bisa amblas semua.pelanggan dan distributor rambak tersebut bisa datang dari Situbondo, Banyuwangi, Surabaya, Jember, Bali, Kalimantan dan Saudi Arabia yang sudah hampir 4 tahun setia memborong rambak bu Afi sebanyak 2-5 ton tiap 2 bulan sekali. ck ck ck...
two thumbs up dah!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar